Minggu, 13 Desember 2015

perencanaan pembelajaran dengan pengembangan kurikulum

PERENCANAAN PEMBELAJARAN DENGAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Suatu proses pembelajaran akan dikatakan berhasil apabila diawali dengan perencanaan yang sangat matang, maka setengah keberhasilan sudah tercapai, setengahnya lagi terletak pada pelaksanaan.perencanaan pembelajaran pada mulanya merupakan suatu ide dari orang yang merancangnya, tentang bentuk-bentuk pelaksanaan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Untuk mengkomunikasikan ide tersebut, biasanya dituangkan dalam bentuk perencanaan tertulis. Selanjutnya berdasarkan pelaksanaan tersebut, diwujudkan dalam pelaksanaan, yaitu dalam proses pembelajaran .

Untuk dapat melaksanakan tugas profesionalnya dengan baik, calon guru harus memiliki empat standar kompetensi guru, yaitu (1) kompetensi pedagogis, (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi sosial, dan (4) kompetensi profesional.
Perencanaan Pembelajaran diharapkan dapat menjadi bekal para calon guru tentang berbagai aspek yang terkait kurikulum dan pembelajaran. Dalam sistem pendidikan nasional, kita mengenal tiga komponen utama, yakni (1) peserta didik, (2) guru, dan (3) kurikulum. Dalam proses belajar mengajar, ketiga komponen tersebut terdapat hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Tanpa peserta didik, guru tidak akan dapat melaksanakan proses pembelajaran. Tanpa guru para siswa juga tidak akan dapat secara optimal belajar. Tapa kurikulum, guru pun tidak akan mempunyai bahan ajar yang akan diajarkan kepada peserta didik.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Ruanglingkup Rencana Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.perencanaan merupakan langkah yang sangat penting sebelum pelaksanaan kegiatan. Kegiatan belajar mengajar (KBM) membutuhkan perencanaan yang matang agar berjalan secara efektif. Perencanaan KBM dituangkan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau beberapa istilah lain seperti desain pembelajaran, skenario pembelajaran. RPP memuat seluruh KD, indikator yang akan dicapai, materi yang akan dipelajari, langkah pembelajaran, waktu, media dan sumber belajar serta penilaian untuk setiap KD.
Rencana pelaksanaan pembelajaran harus dibuat agar kegiatan pembelajaran berjalan sistematis dan mencapai tujuan pembelajaran, tanpa rencana pelaksanaan pembelajaran kegiatan pembelajaran di kelas biasanya tidak terarah. Oleh karena itu peserta harus mampu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus yang disusunnya. PAKEM
Format RPP
Yang dimaksud pengembangan kurikulum adalah proses penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Secara umum, perubahan dan penyempurnaan kurikulum dilakukan setiap sepuluh tahun sekali. Perubahan kurikulum tersebut dilakukan agar kurikulum tidak ketinggalan dengan perkembangan masyarakat, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologinya. Kurikulum yang pernah diberlakukan secara nasional di Indonesia dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel Kronologis Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Tahun Kurikulum Keterangan
1947 Rencana Pelajaran 1947 • Kurikulum ini merupakan kurikulum pertama di Indonesia setelah kemerdekaan.
• Istilah kurikulum masih belum digunakan. Sementara istilah yang digunakan adalah Rencana Pelajaran
1954 Rencana Pelajaran 1954 • Kurikulum ini masih sama dengan kurikulum sebelumnya, yaitu Rencana Pelajaran 1947
1968 Kurikulum 1968 • Kurikulum ini merupakan kurikulum terintegrasi pertama di Indonesia. Beberapa masa pelajaran, seperti Sejarah, Ilmu Bumi, dan beberapa cabang ilmu sosial mengalami fusi menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Studies). Beberapa mata pelajaran, seperti Ilmu Hayat, Ilmu Alam, dan sebagainya mengalami fusi menjadi Ilmu Pengetahun Alam (IPS) atau yang sekarang sering disebut Sains.
1975 Kurikulum 1975 • Kurikulum ini disusun dengan kolom-kolom yang sangat rinci.
1984 Kurikulum 1984 • Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975
1994 Kurikulum 1994 • Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1984
2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) • Kurikulum ini belum diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. Beberapa sekolah telah dijadikan uji coba dalam rangka proses pengembangan kurikulum ini
2008 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) • KBK sering disebut sebagai jiwa KTSP, karena KTSP sesungguhnya telah mengadopsi KBK. Kurikukulum ini dikembangkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan).
Dinegara kita kurikulum disusun secara nasional berlaku untuk semua sekolah yang ada pada tingkatan yang sama, kurikulum SD misalnya, berlaku utuk semua sekolah dasar di Indonesia, demikian pula kurikulum SMPO, SMA,SMK dan sebaginya. Jadi sifat kurikulum itu sendiri univerasal, berlaku umum disekolah-sekolah formal.
Semua program belajar siswa yang ada dalam kurikulum disusun oleh suatu tim nasional. Tim ini mengolah berbagai materi masukan dari berbagai pihak, disesuaikan dengan tuntutan masyarakat. Perwujudan aspirasi tentang pembinaan siswa melalui lembaga pendidikan formal itu dituangkan dalam kurikulum.
B. PANDANGAN TENTANG KURIKULUM DAN KAITANNYA DENGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Para pakar kurikulum telah mencoba untuk mendefinisikan kurikulum. Dari sekian banyak definisi tersebut dalam modul ini akan dikemukakan beberapa definisi.
a. Dalam Kurikulum, buku pertama diterbitkan pada subjek, tahun 1918, John Franklin Bobbitt mengatakan bahwa, kurikulum adalah arena rekayasa sosial. Per-nya praduga dan sosial budaya definisi, perumusan kurikuler-nya memiliki dua fitur utama: (i) bahwa ahli ilmiah terbaik akan memenuhi syarat untuk dan dibenarkan dalam merancang kurikulum berdasarkan pengetahuan para ahli mereka sifat-sifat apa yang diinginkan orang dewasa anggota masyarakat, dan yang pengalaman akan menghasilkan kualitas kata, dan (ii) kurikulum didefinisikan sebagai perbuatan-pengalaman siswa seharusnya menjadi dewasa dia seharusnya menjadi.
b. Oleh karena itu, ia mendefinisikan kurikulum sebagai ideal, dan bukan sebagai realitas konkret perbuatan dan pengalaman yang membentuk orang untuk siapa dan apa yang mereka.
c. Contemporary dilihat dari kurikulum menolak ciri Bobbitt Postulat, tapi mempertahankan dasar kurikulum sebagai pengalaman saja (s) yang membentuk manusia dalam kepada orang-orang. Pembentukan pribadi melalui kurikulum yang dipelajari pada tingkat pribadi dan pada tingkat kelompok, yaitu budaya dan masyarakat (misalnya pembentukan profesional, disiplin akademis melalui pengalaman sejarah). Pembentukan kelompok timbal-balik, dengan pembentukan dari masing-masing peserta.
d. Meskipun secara resmi muncul di Bobbitt definisi, kurikulum sebagai rangkaian pengalaman formatif juga meliputi karya John Dewey (yang tidak sependapat dengan Bobbitt pada masalah-masalah penting). Meskipun Bobbitt’s dan Dewey’s idealis pemahaman tentang “kurikulum” berbeda dari arus, Pembatasan penggunaan kata, penulis dan peneliti kurikulum umumnya berbagi sebagai Common, pemahaman substantif kurikulum.
e. Dalam pendidikan formal atau persekolahan (bdk. pendidikan), kurikulum adalah seperangkat mata kuliah, tentu saja bekerja, dan konten yang ditawarkan di sekolah atau universitas. Sebuah kurikulum mungkin sebagian atau seluruhnya ditentukan oleh eksternal, badan otoritatif (yaitu Kurikulum Nasional untuk Inggris di sekolah-sekolah bahasa Inggris). Di AS, setiap negara, dengan individu distrik sekolah, menetapkan kurikulum yang diajarkan. Setiap negara, bagaimanapun, membangun kurikulumnya dengan partisipasi yang besar dari kelompok mata pelajaran akademis nasional dipilih oleh Amerika Serikat Departemen Pendidikan, misalnya Dewan Nasional Guru Matematika (NCTM) untuk pengajaran matematika. Di Australia setiap negara menetapkan kurikulum Departemen Pendidikan. UNESCO Biro Pendidikan Internasional memiliki misi utama mempelajari kurikulum dan pelaksanaannya di seluruh dunia.
f. Kurikulum berarti dua hal: (i) berbagai program studi dari mana siswa memilih apa materi untuk belajar, dan (ii) program pembelajaran tertentu. Dalam kasus terakhir, kurikulum kolektif menggambarkan pengajaran, pembelajaran, dan bahan-bahan penilaian yang tersedia untuk suatu program studi.
g. Edward A. Krug mendefinisikan kurikulum sebagai berikut. “Sebuah kurikulum terdiri dari sarana yang digunakan untuk mencapai atau melaksanakan tujuan yang diberikan sekolah”.
C. ORGANISASI KURKULUM
Istilah kurikulum mempunyai berbagai macam arti jika kita telusuri maka akan kita kenal berbagai macam kurikulum ditinjau dari berbagai aspek:
• Ditinjau dari konsep dan pelaksanaannya, kita mengenal beberapa istilah kurikulum sebagai berikut:
1. Kurikulum ideal, yaitu kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal, sesuatu yang dicita-citakan sebagaimana yang tertuang di dalam dokumen kurikulum
2. Kurikulum aktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kenyataan pada umumnya memang jauh berbeda dengan harapan. Namun demikian, kurikulum aktual seharusnya mendekati dengan kurikulum ideal. Kurikulum dan pengajaran merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Kurikulum merujuk kepada bahan ajar yang telah direncanakan yang akan dilaksanakan dalam jangka panjang. Sedang pengajaran merujuk kepada pelaksanaan kurikulum tersebut secara bertahap dalam belajar mengajar.
3. Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum), yaitu segala sesuatu yang terjadi pada saat pelaksanaan kurikulum ideal menjadi kurikulum faktual. Segala sesuatu itu bisa berupa pengaruh guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, atau bahkan dari peserta didik itu sendiri. Kebiasaan guru datang tepat waktu ketika mengajar di kelas, sebagai contoh, akan menjadi kurikulum tersembunyi yang akan berpengaruh kepada pembentukan kepribadian peserta didik.
• Berdasarkan struktur dan materi mata pelajaran yang diajarkan, kita dapat membedakan:
1. Kurikulum terpisah-pisah (separated curriculum), kurikulum yang mata pelajarannya dirancang untuk diberikan secara terpisah-pisah. Misalnya, mata pelajaran sejarah diberikan terpisah dengan mata pelajaran geografi, dan seterusnya.
2. Kurikulum terpadu (integrated curriculum), kurikulum yang bahan ajarnya diberikan secara terpadu. Misalnya Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan fusi dari beberapa mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, dan sebagainya. Dalam proses pembelajaran dikenal dengan pembelajaran tematik yang diberikan di kelas rendah Sekolah Dasar. Mata pelajaran matematika, sains, bahasa Indonesia, dan beberapa mata pelajaran lain diberikan dalam satu tema tertentu.
3. Kurikulum terkorelasi (corelated curriculum), kurikulum yang bahan ajarnya dirancang dan disajikan secara terkorelasi dengan bahan ajar yang lain.
• Berdasarkan pengembangnya dan penggunaannya, kurikulum dapat dibedakan menjadi:
1. Kurikulum nasional (national curriculum), yakni kurikulum yang disusun oleh tim pengembang tingkat nasional dan digunakan secara nasional.
2. Kurikulum negara bagian (state curriculum), yakni kurikulum yang disusun oleh masing-masing negara bagian, misalnya di masing-masing negara bagian di Amerika Serikat.
Kurikulum sekolah (school curriculum), yakni kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan sekolah. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum sekolah. Kurikulum sekolah lahir dari keinginan untuk melakukan diferensiasi dalam kurikulum.
D. KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada standar isi (SI) dan standar kelulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 20/2003 dan PP 19/2005
1. Definisi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
2. Konsep Dasar KTSP
Konsep dasar KTSP meliputi 3 (tiga) aspek yang saling terkait, yaitu (a) kegiatan pembelajaran, (b) penilaian, dan (c) pengelolaan kurikulum berbasis sekolah.
Kegiatan pembelajaran dalam KTSP mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Berpusat pada peserta didik
b. Mengembangkan kreativitas
c. Menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang
d. Kontekstual
e. Menyediakan pengalaman belajar yang beragam
f. Belajar melalui berbuat
3. Penilaian dalam KTSP mempunyai karakteristik
a. Dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi yang ditetapkan, bersifat internal, bagian dari pembelajaran, dan sebagai bahan untuk peningkatan mutu hasil belajar;
b. Berorientasi pada kompetensi, mengacu pada patokan, ketuntasan belajar, dilakukan melalui berbagai cara, yaitu (a) portfolios (kumpulan kerja siswa), (b) products (hasil karya), (c) projects (penugasan), (d) performances (unjuk kerja), dan (e) paper & pen test (tes tulis).
4. Landasan KTSP
a. UU Nomor20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
c. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
d. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
e. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007 tentang pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23/2006
f. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan
5. Prinsip Pengembangan KTSP
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
6. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
b. Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
f. Belajar Seumur Hidup
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan Nasional dan kepentingan Daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
7. Acuan Operasional Penyusunan KTSP
a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
e. Tuntutan dunia kerja
f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
g. Agama
h. Dinamika perkembangan global
i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
k. Kesetaraan gender
l. Karakteristik satuan pendidikan
8. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
Tujuan ini mengacu pada tujuab umum pendidikan diantaranya :
a. Tujuan pendidikan dasar
Tujuan pendidikan ini meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia dan keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
b. Tujuan pendidikan menengah
Tujuan pendidikan ini meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia dan keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
c. Tujuan pendidikan menengah kejuruan
Tujuan pendidikan ini meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia dan keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
REFERENSI
1. McNeil, John. 1985. Curriculum, A Comprehensive Introduction. Boston: Little, Brown and Company.
2. Oemar Hamalik. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
3. Suparlan. 2004. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, dari Konsepsi Ke Implentasi. Yogyakarta: Hikayat Publishing.
4. Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing.
5. Widiastono, Tonny D. Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
6. Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia II. 1994. Kurikulum Untuk Abad Ke-21. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
7. Rochman Natawidjaja (Ed). 1979. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, Alat Peraga, dan Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sabtu, 12 Desember 2015

manfaat blog secara umum dan khusus

Manfaat Blog Secara Umum dan Khusus Bagi Kita

123

Manfaat Blog Secara Umum dan Khusus Bagi Kita - Blog adalah singkatan atau pemecahan dari Website yang bernama weblog. gak jauh beda dengan website. Blog biasanya berisi konten yang bersifat dinamis. Pengertian blog juga bisa didefinisikan sebagai catatan online. Blog akan mengalami update atau memiliki postingan terbaru yang kita kenal di aplikasi facebook sebagai status terbaru. Seorang Blogger biasanya menggunakan blog untuk berbagi informasi, tips dan trik ataupun berbagi pengalaman pribadi dan lain sebagainya. Semuanya itu dimuat dalam status diblog yang disebut Post (Postingan).

Blog memiliki ciri yang didalamnya terdapat Nama/Alamat yang dapat diakses secara online, Memiliki tujuan dan tataan rapi status yang berupa informasi, Catatan, Artikel, Foto/Video yang semuanya termuat dalam satu postingan.Blog bertujuan untuk berbagi pengalaman,pengetahuan dan berbagi informasi apa saja dengan pembaca/pengunjung blog. Blog juga bisa sebagai sarana untuk berkarya atau aktualisasi diri, mengisi waktu luang atau sekedar penyaluran hobi. Blog juga dapat memberikan manfaat kepada diri sendiri dan orang lain.

berikut adalah beberapa manfaat blog secara umum dan khusus bagi kita :
1. Memperkaya metode belajar
2. Melatih keterampilan menulis
3. Internet positif
4. Media aktualisasi diri
5. Sarana pengembangan diri
6. Memperluas pergaulan
7. Penyaluran hobi
8. Belajar mandiri
Nahh, selain dari beberapa manfaat tersebut, kalau kita benar-benar menekuni dunia blogging dengan benar, maka kita juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan yang pastinya menguntungkan sekali. Cukup sekian artikel tentang manfaat blog secara umum dan khusus bagi kita pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat dan salam Ngeposta.

Selasa, 01 Desember 2015

jurnal pendidikan Manfaat Penulisan Blog Bagi Kreativitas



Jurnal Pendidikan
Manfaat Penulisan Blog Bagi Kreativitas
Diana
Email : PutriDiana322@gmail.com
ABSTRAK
              Artikel ini di tulis dengan tujuan untuk mengetahui manfaat penulisan blog bagi kreativitas. Pada saat ini, perkembangan Teknologi dan Informasi Komunikasi (TIK) di berbagai bidang sangatlah pesat dan dilihat sebagai suatu keperluan dan juga kesempatan. Pada bidang pendidikan bahasa Inggris, misalnya, perkembangan TIK dapat memberikan dimensi baru kemampuan literasi bagi pembelajar; TIK mampu memberikan kesempatan berkreasi bagi penulis-penulis muda. Kemampuan menulis yang baik sangatlah penting bagi pembelajar kelak. Untuk mulai menulis, pembelajar bisa mulai dari sesuatu yang sederhana dan informal, misalnya jurnal/diari kegiatan sehari-hari. Namun, pembelajaran menulis saat ini masih dirasakan konvensional dimana pengajar masih sering menyuruh pembelajarnya membuat suatu tulisan langsung tanpa proses menulis. Seringkali topik yang diberikan terbatas sehingga kurang menarik, tidak menantang eksplorasi, kehilangan unsur inovasi dan kreasi. Bahkan, pengajarlah yang sering, selama ini, menjadi satu-satunya pemeriksa dari tulisan pembelajar sehingga kurangnya umpan balik dan interaksi dalam proses menulis tersebut. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kemampuan menulis pembelajar dengan memanfaatkan TIK adalah dengan blog (jurnal online). Blog adalah sebuah jurnal online dimana pembelajar bisa menulis apapun yang menurut mereka menarik, mengeditnya, mempublikasikannya, dan bahkan membuatnya menjadi media agihan (sharing) bagi semua yang terlibat didalamnya. Dipercaya bahwa menulis dengan memanfaatkan blog dapat memberikan audiens yang nyata dan potensial untuk perbaikan tulisan pembelajar, inovasi, eksplorasi, dan kreasi yang lebih baik, memberikan interaksi yang lebih dinamis, kemampuan literasi yang lebih baik, bahkan perkembangan bekerja dalam tim.

PENDAHULUAN
Dunia pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia dan upaya untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya kepada generasi-generasi selanjutnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah begitu pesat pada jaman ini. Perkembangan ilmu yang terjadi selama ini tidaklah berlangsung secara tiba-tiba, melainkan terjadi secara bertahap. Perkembangan ilmu terjadi karena manusia selalu dihadapkan pada tantangan alam, situasi dan kondisi yang memacu daya kreativitasnya.Selalu terdapat dorongan untuk membuat manusia melangkah ke arah kemajuan dan dorongan tersebut adalah rasa ingin tahu. Untuk itu, lembaga pendidikan sebagai suatu institusi yang bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia diharapkan mampu memberikan yang terbaik dengan melakukan terobosan berikut upaya perbaikan dengan tujuan untuk peningkatan kualitas proses dan bentuk pendidikan .
Untuk membangun sistem pendidikan Indonesia yang berkualitas diperlukan adanya dukungan seluruh komponen secara menyeluruh dan berkesinambungan. Perkembangan global saat ini menuntut adanya perkembangan dari segi kualitas sumber daya manusia (Nurkolis, 2002: 1). Dunia pendidikan Indonesia telah mengalami banyak transformasi, mulai dari metode, fokus, kurikulum, dan lainnya.
Blog (bentuk sederhana dari weblog) adalah sebuah laman (situs) seseorang yang sering di update yang sering disebut dengan jurnal (diari) online (Rouf dan Sopyan, 2007). Dewasa ini, blog berkembang sangat pesat seiring perkembangan TIK di Indonesia. Hampir semua orang memiliki blog, mulai dari artis, politikus, guru, dosen sampai mahasiswa karena proses membuatnya sangatlah mudah. Dengan memiliki blog yang juga berarti memiliki jurnal online, mahasiswa dapat menulis apapun yang mereka senangi, dimana mereka bisa edit dan publikasikan sesering mereka mau, yang juga bisa menjadi media agihan (sharing) bagi semua audiens, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, bahkan ke luar negeri yang tidak bisa dibayangkan mengingat jurnal tersebut bersifat online. Sehubungan dengan peningkatan kemampuan menulis, pemanfaatan media blog sangatlah sesuai dengan karakteristik pembelajaran menulis. Dengan blog, mahasiswa bisa menulis apapun pada bagian blog yang telah ada, termasuk memberi tambahan penekanan atau informasi dengan media lain yang juga telah tersedia, seperti audio, video, atau link ke alamat laman (situs) relevan lainnya. Secara teknis, membuat blog tidaklah sulit, karena tidak memerlukan pengetahuan pemrograman.
rumit. Mahasiswa hanya tinggal mengisi slot-slot yang sudah ada, seperti halnya mengetik, kemudian tinggal dipublikasikan dan blog mereka sudah bisa dilihat oleh seluruh orang didunia. Jika ada kesalahan, hal tersebut bisa langsung diperbaiki. Jadi, membuat blog sangatlah mudah, sepanjang ada koneksi. Blog sebagai wadah curahan ide dan tulisan mahasiswa akan sangat bermanfaat bagi mereka karena blog sebagai media online mampu memberikan audiens riil bagi tulisan mahasiswa. Jika selama ini, dosen adalah satu-satunya orang yang membaca tulisan mahasiswa, dengan media blog, tulisan mereka dapat dibaca oleh teman-teman mereka, baik yang sekelas maupun di luar kelas, bahkan di tempat-tempat lain, orang tua mereka, dan mereka yang memiliki akses ke internet. Tanpa disadari, potensi audiens riil ini memberikan ‘tuntutan’ sekaligus kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan hasil karya mereka yang terbaik. Diharapkan hal ini juga akan memberikan motivasi yang lebih baik bagi peningkatan kompetensi menulis mahasiswa. Lebih lanjut, sesuai dengan beberapa faktor yang telah disebutkan sebelumnya, blog dipercaya akan sangat membantu peningkatan prestasi mahasiswa dalam pembelajaran menulis.
v  Manfaat blog :
ü  Blog memberi latihan membaca ekstra bagi mahasiswa. Bacaan ini bisa diberikan oleh dosen, mahasiswa lain dari kelas yang sama, atau luar kelas, dan jika melalui blog, bisa dari orang-orang diseluruh dunia.
ü  Blog bisa sebagai jurnal online mahasiswa yang bisa dibaca oleh teman sekelasnya. Keuntungan dari jurnal ini adalah arsip yang secara otomatis di buatkan oleh system blog yang diikuti. Karena sifatnya yang terbuka, pemanfaatan blog mampu meningkatkan minat dan jumlah audiens.
ü  Blog bisa menuntun mahasiswa ke sumber-sumber belajar lainnya yang tersebar dalam jumlah yang melimpah disitus-situs lainnya. Untuk lebih menuntun mahasiswa pada sumber belajar yang tepat dan sesuai dengan levelnya, dosen bisa memberi arahan atau menggunakan blog tutornya sebagai portal sumber-sumber belajar bagi mahasiswa.
ü  Blog mampu meningkatkan rasa saling percaya, mandiri, dan kerjasama antara mahasiswa karena adanya aktivitas saling memberi komentar, saling mengisi informasi, dan hal-hal lainnya yang menarik.
ü  Blog bisa memotivasi mahasiswa untuk menulis melalui sebuah proses.
Karena mereka menulis untuk dipublikasikan ke dunia luar, mereka akan secara otomatis lebih memikirkan segala aspek tulisannya sehingga secara tidak langsung akan memberikan latihan menulis bagi mahasiswa ke arah yang lebih baik.
Dengan memanfaatkan blog sebagai media jurnal online dalam pembejaran menulis, kompetensi menulis mahasiswa dapat ditingkatkan. Peningkatan kompetensi ini diharapkan berimbas pada peningkatan kompetensi berbahasa Inggris mahasiswa yang meliputi aspek-aspek keterampilan bahasa lainnya, yaitu menyimak, membaca, dan berbicara serta komponen-komponen bahasa, seperti pelafalan, struktur, pilihan kata, kosakata, dan lainnya. Dengan meningkatnya kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa, diharapkan kualitas pembelajaran dapat meningkat.
KAJIAN TEORI
Dengan pemanfaatan TIK, kemampuan mahasiswa dapat ditingkatkan karena kegiatan yang dilakukan sangat beragam, bisa diperluas, dan bersifat riil. Pelgrum (1996) menyatakan bahwa TIK dapat membantu mahasiswa untuk :
·         menggunakan berbagai strategi untuk mengeksplorasi perbedaan, persamaan, dan koneksi/hubungan secara dinamis,
·         menjelaskan teks secara inovatif,
·         memperkaya atau memperluaskonteks pembelajaran literasi,
·         melihat teks dari sudut pandang alternatif/yang berbeda,
·         menggunakan teknik-teknik analitis dan kritis,
·         menyusun dan memproses teks dan data lebih cepat dan efisen,
·         menyusun dan mengatur teks dan data dengan menggunakan kombinasi kata, gambar, suara, dan hiperteks(multimedia)
·         menyimpan rekaman, mengedit, dan mengadaptasi pekerjaan dengan lebih cepat dan efisien,
·         menyimpan bukti-bukti proses editing sehingga dapat diteliti atau uji kembali jika diperlukan
·         melatih kemampuan untuk menggunakan media dan desain yang sesuai untuk membuat sesuatu.
tulisan atau kegiatan lainnya agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Mengingat perkembangan dan manfaatnya, saat ini, banyak sekolah-sekolah dan lembaga lainnya telah memanfaatkan TIK sebagai alat untuk mempromosikan pembelajaran, baik untuk meningkatkan kompetensi, merespon perkembangan kemampuan seseorang, dan hal-hal lainnya untuk pembelajaran yang lebih efektif. Jager and Lokman (1999) menambahkan bahwa proses pembelajaran, standar asesmen, dan kompetensi dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan TIK dalam proses belajar mengajar. Sehubungan dengan pembelajaran menulis, Goldberg, dkk. (2003) menyatakan bahwa menulis dengan menggunakan komputer and memanfaatkan media TIK dapat meningkatkan jumlah tulisan mahasiswa, sekaligus kompetensi menulis mereka mengingat mereka diberikan kesempatan untuk menulis dan mengekspresikan ide, perasaan, dan pengalaman mereka secara kreatif dan inovatif.
KERANGKA PIKIR DAN PEMBAHASAN

Mengingat pesatnya perkembangan TIK dewasa ini, tidak ada salahnya jika jika fitur atau tools TIK yang relevan diterapkan pada pembelajaran bahasa Inggris. Salah satunya tools online yang gratis yang dapat dimanfaatkan dalam kemampuan menulis adalah blog (jurnal online). Seperti telah disampaikan sebelumnya, blog dapat berfungsi sebagai jurnal seseorang dimana pemilik blog bisa mengekspresikan ide dan perasaannya melalui media tersebut dan dipublikasikan online. Sesuai dengan karakteristiknya, blog juga bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran, khususnya menulis. Dalam pembelajaran menulis di kelas, mahasiswa diberikan suatu wadah untuk berekspresi dan berinteraksi dengan dosen, teman-temannya, dan orang-orang lainnya yang memiliki ketertarikan dan akses yang sama. Mereka akan memiliki blog mereka sendiri untuk kemudian digunakan sebagai media menulis esai mereka. Melalui proses pembelajaran menulis yang sangat menekankan pada PROSES menulis (outline, revisi, draft, revisi, final writing) di kelas dan online yang secara simultan dilakukan, media blog (jurnal online) sebagai media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa dalam pembelajaran menulis.Telah disampaikan sebelumnya bahwa terdapat langkah-langkah membuat blog degan penyedia dari multiply. Setelah blog dibuat, hal selanjutnya yang perlu disampaikan adalah bagaimana memanfaatkan media blog dalam pembelajaran menulis. Dengan menekankan pada PROSES menulis, pembelajaran menulis berbantuan blog haruslah memperhatikan 5 hal, yaitu:
1.      pembuatan blog
2.      proses pembuatan outline
3.      proses membuat outline
4.      proses revision
5.      proses publikasi ke media blog (jurnal online)
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam era globalisasi dewasa ini, TIK berkembang dengan pesat di berbagai bidang, salah satunya pada bidang pendidikan. Seiring dengan perkembangan dan tuntutan jaman, seseorang dituntut untuk mampu dan memiliki kualitas serta kemampuan kompetitif dalam hidupnya. Dalam bidang pendidikan, tuntutan semacam ini membuat berbagai hal, tantangan sekaligus kesempatan untuk berkembang dan berkreasi. Pembelajaran bahasa Inggris adalah salah satu dalam bidang pendidikan yang menuntut hal seperti ini. Keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan penting yang harus dikuasai dengan baik oleh seseorang yang belajar bahasa Inggris. Dengan memiliki kemampuan menulis; menuangkan ide dan pikiran dalam tulisan dengan baik dan efektif, seseorang dapat dikatakan telah mampu memanfaatkan peluang sekaligus mengatasi tantangan. Namun, kegiatan menulis tidaklah semudah yang dibayangkan jika dilakukan tidak dengan suatu proses dan jika memungkinkan, pemanfaatan suatu media inovatif. Salah satu media yang bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran menulis adalah media blog atau jurnal online. Sederhananya, blog adalah sebuah halaman web seseorang yang sering di update yang sering disebut dengan jurnal online. Blog atau jurnal online diyakini dapat membantu mahasiswa menulis apapun yang mereka senangi, dimana mereka bisa edit dan publikasikan sesering mereka mau, yang juga bisa menjadi media agihan (sharing) bagi semua audiens, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, bahkan ke luar negeri yang tidak bisa dibayangkan mengingat jurnal tersebut bersifat online. Sehubungan dengan peningkatan kemampuan menulis, pemanfaatan media blog sangatlah sesuai dengan karakteristik pembelajaran menulis. Mahasiswa bisa menulis apapun pada bagian blog yang telah ada dan informasi lainnya di slot lainnya yang tersedia. Dalam penerapannya, satu hal yang paling penting diingat untuk dilaksanakan adalah adanya PROSES menulis, mulai dari pembuatan outline, revisi, pembuatan draft tulisan, revisi, sampai suatu tulisan final bisa dihasilkan. Sehubungan dengan pemanfaatan blog sebagai media jurnal online dalam pembelajaran menulis adalah 1)pembuatan blog, 2) proses membuat outline, 3) proses membuat draft, 4) proses revision, dan 5) proses publikasi ke media blog (jurnal online).Beberapa keuntungan dari pemanfaatan blog dalam pembelajaran menulis adalah bahwa blog mampu memberikan audiens riil bagi tulisan mahasiswa. Dosen, bersama-sama dengan teman-teman mereka, baik yang sekelas maupun di luar kelas, bahkan di tempat-tempat lain, orang tua mereka, dan mereka yang memiliki akses ke internet bisa melakukannya. Tanpa disadari, potensi audiens riil ini memberikan ‘tuntutan’ sekaligus kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan hasil karya mereka yang terbaik. Diharapkan hal ini juga akan memberikan motivasi yang lebih baik bagi peningkatan kompetensi menulis mahasiswa. Selain mampu memberikan audiens yang nyata danpotensial untuk perbaikan tulisan pembelajar, blog juga diyakini dapat memberikan nuansa inovasi, eksplorasi, dan kreasi yang lebih baik bagi tulisan mahasiswa. Juga, blog mampu memberikan interaksi yang lebih dinamis, kemampuan literasi yang lebih baik, bahkan perkembangan bekerja dalam tim. Mengingat keuntungannya, disarankan bahwa pengajar pembelajaran menulis, baik tataran paragraph sampai pembuatan esai atau report, bisa memanfaatkan media blog atau jurnal online dalam kegiatan menulisnya. Kegiatan menulis dengan memanfaatkan blog mesti memperhatikan tahapan-tahapan aktivitas menulis sehingga hasil yang lebih optimal bisa tercapai. Jika memungkinkan atau diharuskan, modifikasi sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu bisa dilakukan. Namun, perlu juga diperhatikan bahwa proses atau kegiatan menghasilkan suatu tulisan yang baik tidaklah mudah, bahkan dengan menggunakan media apapun. Dengan demikian, diusahakan agar pemanfaatan media ini dalam pembelajaran menulis tidak sampai memberatkan, misalnya dari segi teknis aplikasi TIK, segi situasi kelas, jumlah kelas, jumlah mahasiswa yang diajar, akses dan fasilitas, dan sebagainya. Pengajar mesti memahami betul teknis pengelolaan dan pemanfaatan aplikasi TIK agar tidak menyulitkan. Hal ini mungkin terjadi karena keterbatasan sebagai manusia. Dari segi situasi kelas dan mahasiswa, diharapkan agar proporsional sehingga tidak memberatkan, utamanya dalam proses umpan balik dan koreksi karena gabungan kegiatan face to face (FTF) dan online bisa membantu atau memberatkan. Hal-hal tersebut, jika diantispasi dari awal, tentu akan sangat membantu pencapaian kualitas pembelajaran menulis yang lebih baik. Demikian juga, prestasi dan motivasi mahasiswa diyakini akan dapat ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
2005. Education and ICT. Tersedia di UNESCO-CI.htm. Diakses pada 12
Agusutus 2007.
2006. BSNP Tegaskan Dinas Pendidikan Tidak Campuri Penyusunan
Kurikulum. http://www.hariannasib.com. Diakses pada 17 September 2006.
Ames, C., & Ames, R. 1989. Research in Motivation in Education. San Diego:
Academic Press.
Campbell, A. P. (2003, February). “Weblogs for use with ESL classes.” The Internet
TESL Journal, Vol. IX, No. 2. Dari http://iteslj.org/Techniques/Campbell-
Weblogs.html.